Pedagang berburu gas LPG ukuran 3 kg
dari Kabupaten Serang ke Kabupaten Lebak, Banten. (Foto: Fathul
Rizkoh/detikcom)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Seorang pedagang bernama Selamet (49) berburu gas LPG
ukuran 3 kg dari Kabupaten Serang ke Kabupaten Lebak, Banten. Hal ini dia
lakukan karena stok gas kosong di 9 pangkalan yang didatangi.
Selamet merupakan warga Pamarayan di
Kabupaten Serang. Dia sudah tiga hari mencari pangkalan resmi untuk membeli
gas. Namun, stok gas dari 9 pangkalan resmi yang didatangi kosong.
"Sudah tiga hari nyari gas dari
Pamarayan (Serang) sampai ke Rangkasbitung (Lebak), nggak ada, semua
kosong," kata Selamet di Rangkasbitung, Senin (3/2/2025).
Selamet menggunakan gas LPG 3 Kg untuk
kebutuhan sehari-hari dan berjualan. Ada dua tabung gas miliknya yang habis
sejak tiga hari lalu. Dia punya dua tabung gas karena tercatat sebagai pelaku
UMKM.
"Jualan mie ayam libur dulu,
sementara untuk kebutuhan di rumah pakai kayu bakar sambil mencari gas,"
tuturnya.
Setelah mencari di 9 pangkalan,
Selamet baru mendapat gas LPG 3 Kg di Kapugeran, Rangkasbitung. Kini, dirinya
bisa kembali berjualan mie ayam.
"Alhamdulillah sudah dapat,
harganya sesuai HET Rp 19.000. Iya besok bisa jualan lagi. Semoga kondisi
seperti ini cepat dibenahi, kalau begini terus pedagang seperti saya
kesulitan," jelasnya.
Sementara itu, pemilik pangkalan gas
di Kapugeran, Rangkasbitung bernama Yudha Prawira mengaku kehabisan stok sejak
tiga hari lalu atau dari tanggal 1 Februari. Stok gas baru dikirim hari ini
dari Malingping.
"Sudah tiga hari habis, hari ini
baru dikirim lagi. Memang ada jadwal pengirimannya," kata Yudha.
Ada 100 tabung gas yang dikirim ke
pangkalan milik Yudha hari ini. Stok ini biasanya habis dalam dua hari untuk
warga di sekitar ruko pangkalannya.
"Biasanya dua sampai tiga hari
sudah habis terjual, tapi melihat situasi yang kosong dimana-mana mungkin bisa lebih
cepat terjual," tuturnya.
Menurut Yudha, tidak ada batasan
daerah ketika membeli gas LPG 3 Kg di semua pangkalan. Hal ini karena, pembeli
tercatat di aplikasi berdasarkan NIK.
"Nggak masalah dari daerah lain
beli ke sini karena sekarang pakai aplikasi jadi terdata, yang sudah beli nggak
bisa beli lagi di pangkalan lain selama seminggu ke depan. Satu NIK dalam satu
KK hanya boleh beli satu gas, kecuali pedagang itu pun harus menyertakan nomor
induk berusaha (NIB)," pungkasnya.
Sumber : detiknews
0 Comments