MAJALAHJURNALIS.Com (Nias
Barat) - Personel Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satuan
Brimob Polda Sumut dikerahkan untuk melaksanakan siaga SAR (Search and Rescue)
menyusul dua kejadian darurat yang terjadi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, Rabu
(5/3/2025). Insiden pertama adalah robohnya sebuah
jembatan akibat banjir bandang di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten
Nias Barat, yang mengakibatkan akses warga terganggu. Sementara itu, insiden kedua
melibatkan seorang nelayan yang dilaporkan hanyut di perairan Desa Moawo,
Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli. Laporan terkait nelayan yang hanyut
diterima oleh personel Brimob dari Kepala Desa Sifalaete Ulu, Kecamatan Gunung
Sitoli, Kota Gunung Sitoli. Korban, yang diketahui bernama A. Telaumbanua,
diduga terseret arus sejak pagi dan hingga pukul 15.00 WIB belum ditemukan. Menanggapi kondisi darurat tersebut,
sebanyak 12 personel Brimob yang dipimpin oleh Komandan Kompi 4 Batalyon C
Pelopor, AKP Budi Setiawan, diterjunkan ke lokasi jembatan yang roboh.
Kehadiran personel Brimob bertujuan untuk memastikan keamanan area serta
memberikan bantuan bagi warga yang terdampak. Banjir bandang yang terjadi di
kawasan tersebut menyebabkan arus sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan
hingga akhirnya runtuh. Jembatan tersebut merupakan jalur
utama penghubung bagi masyarakat setempat. Robohnya jembatan menghambat
aktivitas warga dan berpotensi membahayakan mereka yang berusaha menyeberang
dengan perahu kecil atau jalur alternatif yang kurang aman. Oleh karena itu,
Brimob Polda Sumut tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya korban tambahan serta memastikan bahwa warga tidak mengambil risiko
dengan mencoba melintasi area berbahaya. Di sisi lain, pencarian terhadap A.
Telaumbanua dilakukan oleh tim kedua yang juga berjumlah 12 personel, dipimpin
oleh Wakil Komandan Kompi 4 Batalyon C Pelopor, IPTU Binner Sitorus. Tim ini
berkoordinasi dengan Kepala Basarnas Kepulauan Nias, I Made Putu, guna
mempercepat upaya pencarian. Menggunakan Sea Raider Series, tim SAR
melakukan penyisiran di sepanjang perairan Desa Moawo, Kecamatan Gunung Sitoli.
Namun, hingga sore hari, korban belum ditemukan, dan pencarian terus dilakukan
dengan memperluas area penyisiran. Faktor cuaca dan kondisi laut yang cukup
berombak menjadi tantangan tersendiri dalam operasi ini. Dua kejadian ini menjadi bukti nyata
bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja dan berdampak besar terhadap
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Brimob Polda Sumut terus menunjukkan
kesiapannya dalam menangani situasi darurat, baik dalam bentuk bencana alam
maupun pencarian dan penyelamatan korban. Personel Brimob yang bertugas di
Kepulauan Nias tidak hanya hadir sebagai pasukan keamanan, tetapi juga sebagai
garda terdepan dalam operasi kemanusiaan. Dengan semangat pengabdian, mereka
terus berupaya memberikan perlindungan dan bantuan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Sampai berita ini diturunkan, operasi
pencarian nelayan yang hanyut masih berlangsung, sementara personel Brimob
tetap siaga di lokasi jembatan roboh untuk memastikan keselamatan warga. (Darmayani)
0 Comments